Kesehatan

Apa itu olahraga panjat tebing? Ini adalah pengertian juga jenis-jenisnya

Ibukota – Olahraga panjat tebing tidak semata-mata sekadar aktivitas fisik yang menantang, tetapi juga sarana melatih keberanian, fokus, serta ketahanan mental. Dikenal sebagai salah satu olahraga ekstrem, panjat tebing mengharuskan seseorang untuk menaklukkan dinding atau tebing bebatuan dengan sudut kemiringan dengan tingkat kesulitan tertentu, dengan menggunakan kekuatan tubuh juga teknik yang dimaksud tepat.

Meski terdengar menegangkan, olahraga ini justru kian digemari akibat mampu memberikan sensasi petualangan yang digunakan tak terlupakan. Sebelum mencoba, ada baiknya mengenal lebih banyak berjauhan apa itu panjat tebing dan juga bervariasi jenisnya yang digunakan bisa jadi disesuaikan dengan kemampuan kemudian minat masing-masing.

Untuk selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini yang mana telah lama dilansir dari beraneka sumber.

Pengertian olahraga panjat tebing (climbing)

Secara umum, olahraga panjat tebing dilaksanakan ke permukaan dinding atau tebing batuan yang tersebut mempunyai sudut kemiringan dan juga tingkat kesulitan tertentu. Tidak hanya saja mengandalkan teknik, aktivitas ini juga memerlukan perlengkapan khusus demi merawat keselamatan pemanjat selama beraksi.

Panjat tebing atau climbing adalah kegiatan menantang yang bertujuan mencapai titik tertinggi dengan cara memanjat, baik pada tebing alami, bongkahan batu besar, maupun bangunan buatan.

Dalam praktiknya, olahraga ini terbagi berubah jadi dua jenis utama, yakni trad climbing (panjat tebing tradisional) dan juga free climbing (panjat bebas). Trad climbing merupakan jenis panjat tebing yang tersebut biasanya direalisasikan di alam terbuka dengan fokus membuka atau menyeberangi jalur panjat, baik yang mana telah ada maupun yang benar-benar baru.

Karena itu, pemanjat diperlukan menyebabkan bervariasi perlengkapan, seperti carabiner, alat pengaman sisip, pasak, hingga tangga webbing untuk membantu pada pemasangan jalur.

Jenis-jenis panjat tebing

Bagi pecinta olahraga ekstrem, panjat tebing sanggup bermetamorfosis menjadi salah satu pilihan menawan yang tersebut patut dicoba. Dalam praktiknya, olahraga ini memiliki beragam jenis. Sebelum mulai menekuni-nya, ada baiknya Anda menyadari terlebih dahulu macam-macam panjat tebing yang digunakan ada. Untuk itu simak penjelasannya berikut ini

1. Free climbing (panjat tebing bebas)

Free climbing adalah teknik panjat tebing dalam mana pemanjat belaka mengandalkan kekuatan tubuh, seperti tangan serta kaki, untuk menggerakkan naik. Aktivitas ini bisa saja dijalankan pada tebing alami maupun dinding panjat buatan. Peralatan keselamatan seperti tali permanen digunakan, namun fungsinya hanya sekali sebagai pengaman jikalau pemanjat terjatuh, tidak sebagai alat bantu ketika memanjat.

2. Bouldering climbing (panjat tebing)

Bouldering merupakan jenis panjat tebing yang mana dikerjakan tanpa menggunakan tali lalu biasanya hanya sekali menempuh jalur pendek. Sebagai pengaman, pemanjat menggunakan matras khusus atau crash pad untuk mengelak cedera jikalau terjatuh. Jenis panjat ini bisa jadi dilaksanakan di tebing alam atau dinding buatan, baik di di ruangan maupun luar ruangan.

3. Speed climbing (kecepatan memanjat tebing)

Sesuai dengan namanya, speed climbing menekankan kecepatan pada mencapai puncak. Jenis ini tergolong ekstrem lalu berisiko tinggi, sehingga hanya sekali disarankan bagi dia yang digunakan telah berpengalaman lalu menyadari medan panjat dengan baik.

Selain kecepatan, teknik juga keselamatan kekal berubah menjadi faktor utama. Salah satu tokoh terkenal dalam speed climbing adalah Ueli Steck dari Swiss, yang dimaksud dikenal berkat rekor pendakian-nya di dalam Pegunungan Alpen, walaupun akhirnya meninggal ketika mendaki Everest tanpa bantuan oksigen.

4. Rock climbing (panjat tebing batu)

Rock climbing adalah salah satu jenis panjat tebing yang tersebut paling dikenal juga banyak direalisasikan di Indonesia. Aktivitas ini biasanya dilaksanakan pada tebing batu alami lalu membutuhkan perlengkapan lengkap seperti tali kernmantel, harness, carabiner, ascender, palu, hingga hanger. Beberapa lokasi populer untuk rock climbing di Nusantara antara lain Gunung Parang, Gunung Kelud, kemudian Tebing Citatah.

5. Lead climbing (memimpin panjat tebing)

Dalam lead climbing, pemanjatan direalisasikan oleh dua khalayak atau lebih. Pemanjat pertama bertugas memasang alat pengaman di dalam sepanjang jalur panjat, sementara pemanjat berikutnya terhubung melalui tali.

Sistem ini menggunakan harness lalu terhubung ke belayer yang tersebut bertugas menahan pemanjat apabila terjadi jatuh. Lead climbing bisa dilaksanakan dalam tebing alam maupun ke dinding panjat buatan.

6. Top rope climbing (panjat tali ke atas)

Top rope climbing adalah pilihan yang ideal bagi pemula. Dalam teknik ini, tali pengaman sudah ada dipasang dari menghadapi melalui sistem anchor, kemudian pemanjat terhubung dengan segera ke belayer dalam bawah. Karena tali sudah ada tersedia serta dikendalikan oleh belayer, pemanjat mampu lebih banyak fokus pada aksi tanpa terlalu khawatir akan jatuh.

7. Free soloing (panjat tebing solo bebas)

Free soloing adalah bentuk panjat tebing paling berisiko lantaran dikerjakan sendirian tanpa tali maupun perlengkapan pengaman. Pemanjat benar-benar hanya sekali mengandalkan kemampuan fisik dan juga mental di menaklukkan tebing. Karena tingkat bahayanya sangat tinggi, jenis ini tidaklah disarankan bagi pemula.

Artikel ini disadur dari Apa itu olahraga panjat tebing? Ini pengertian dan jenis-jenisnya

Related Articles

Back to top button