Bos Epic Games Sebut Apple dan juga Google Lakukan Monopoli juga Berbisnis ala Mafia

JAKARTA – pimpinan Epic Games, Tim Sweeney, blak-blakan menuduh Apple kemudian Google tiada etis pada berbisnis. Bahkan, ia menyampaikan kedua raksasa teknologi itu melakukan monopoli serta berbisnis ala mafia atau gangster.
Epic Games sendiri merupakan perusahaan game raksasa dunia. Mereka mengembangkan Fortnite, bahkan Unreal Engine, mesin yang mana digunakan pengembang game untuk menghasilkan game.
Pernyataan berani itu disampaikannya ketika berbicara di tempat acara Y Combinator belum lama ini. Sweeney mengatakan Apple kemudian Google menakut-nakuti pengguna untuk tidak ada menginstal aplikasi/game selain dari Google Playstore juga Apple Store.
Epic Games mengaku telah lama berjuang untuk melawan monopoli Google dan juga Apple. Korporasi yang disebutkan menggugat Apple lalu Google melawan praktik monopoli dalam toko program masing-masing. Epic mengungguli kasusnya melawan Google tetapi tak dengan Apple.
Namun, pengadilan mewajibkan Apple untuk membuka diri terhadap persaingan yang dimaksud lebih tinggi besar dengan memaksa inovasi pada aturan App Store-nya.
Pengadilan mengungkapkan pengembang perangkat lunak sekarang harus dapat menautkan ke mekanisme pembelian lain selain mekanisme Apple sendiri.
Di berhadapan dengan panggung, Sweeney sekali lagi mengecam perusahaan teknologi besar menghadapi praktik merek serta “kepatuhan jahat” mereka terhadap kebijakan pengadilan.
“Kenyataannya yang menyedihkan adalah bahwa Apple juga Google bukanlah lagi perusahaan yang mana beritikad baik juga taat hukum,” kata Sweeney. “Mereka dijalankan, pada sejumlah hal, sebagai perusahaan ala gangster yang digunakan akan melakukan apa pun yang dimaksud merekan pikir dapat lolos. Jika merek berpikir bahwa denda akan lebih besar diskon daripada kehilangan pendapatan dari praktik ilegal, mereka setiap saat melanjutkan praktik ilegal dan juga membayar denda.”
Eksekutif game yang disebutkan menunjukkan bagaimana praktik perusahaan teknologi yang disebutkan merugikan bisnisnya.
Misalnya, ketika pengguna Android mencoba memasang Epic Games Store dalam smartphone mereka, Google mengingatkan merek bahwa perangkat lunak yang disebutkan berasal dari “sumber yang digunakan tidaklah dikenal” dan juga kemungkinan besar membahayakan perangkat mereka.