Otomotif

Dijegal AS, Industri Otomotif China Akan Berfokus di tempat Negara ASEAN termasuk Indonesia

BEIJING – Mobil listrik buatan China seperti AION kemudian BYD berhasil merebut dominasi Tesla. Namun usai Presiden Donald Trump mengumukan tarif impor baru, memfokus ekspornya pada negara ASEAN seperti Indonesia.

China tak goyah ketika bersumpah untuk ‘berjuang sampai akhir’ juga menolak tunduk pada taktik ‘pemerasan’ Trump pasca negara itu juga mengumumkan tindakan pembalasan terhadap Washington.

Laporan Departemen Perdagangan Negeri Paman Sam yang dimaksud diterbitkan pada tahun 2023 menemukan bahwa produsen lapangan usaha telah dilakukan mengalihkan operasi perakitan merek ke negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Kamboja, kemudian Vietnam sebelum mengirimkan item ke Washington untuk menghindari pajak.

Dilansir dari Reuters, penelitian yang mana dilaksanakan Counterpoint Research menyatakan jualan mobil listrik jika China naik lebih lanjut dari dua kali lipat pada kuartal Januari hingga Maret dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, perdagangan mobil konvensional berbahan bakar bensin turun 7%.

Analis Counterpoint, Abhik Mukherjee mengumumkan produsen mobil Negeri Matahari Terbit kemudian Korea yang tersebut menguasai jualan kendaraan konvensional, tertinggal pada mengadopsi peluncuran kendaraan listrik.

Sehingga ini menjadi kesempatan emas untuk China mengisi kekosongan tersebut. Lebih lanjut Abhik mengungkapkan lebih lanjut dari 70% transaksi jual beli kendaraan listrik pada kawasan ini berasal dari produsen ternama, dan juga dipimpin oleh BYD.

“Pada kuartal pertama tahun lalu, 75% dari seluruh kendaraan listrik yang mana dijual di area Asia Tenggara dibuat oleh produsen mobil China,” kata Abhik.

Sementara pangsa lain, seperti Thailand sebagai negara dengan sektor ekonomi terbesar kedua di area Asia Tenggara akan memberikan insentif untuk produsen China untuk mendirikan sarana produksi kendaraan listrik baru dengan nilai hingga USD1,44 miliar.

Saat ini, Vietnam mengalami perkembangan yang lebih besar tinggi, dengan transaksi jual beli BEV (mobil listrik baterai) meningkat tambahan dari 400%, berkontribusi terhadap hampir 17% transaksi jual beli regional.

Sementara, produsen kendaraan listrik teranyar, BYD, mempertahankan sikap terdepan, mengalahkan 47% pemimpin bursa regional, dihadiri oleh oleh VinFast dari Vietnam dengan BYD sudah pernah meraih kesuksesan awal pada Asia Tenggara.

Di samping itu, pabrikan mobil listrik Tesla dengan syarat Amerika Serikat berada dalam dihadapkan pada penurunan pangsa pasarnya China 4% pada kuartal pertama, meskipun penjualannya berkembang sebesar 37% pada periode yang dimaksud sama.

Untuk diketahui, beberapa negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand dan juga Indonesia, sudah pernah meluncurkan insentif untuk merangsang permintaan kendaraan listrik lalu menarik pembangunan ekonomi baru untuk menghadapi persaingan tarif yang ketat di tempat di negeri.

Related Articles

Back to top button