Gaya Hidup

Jangan selama mengorek! Hal ini risiko pemanfaatan cotton bud untuk telinga

Ibukota – Mengorek telinga dengan cotton bud telah berubah menjadi kebiasaan banyak khalayak untuk merawat kebersihan. Namun, kebiasaan ini ternyata menyimpan risiko besar bagi kesejahteraan telinga.

Alih-alih membersihkan, cotton bud justru dapat menyokong kotoran semakin dalam, membinasakan saluran telinga, hingga menyebabkan gangguan jiwa pendengaran. Tanpa disadari, tindakan yang tersebut terlihat mudah ini dapat berujung pada hambatan medis yang digunakan serius.

Lantas, apa semata bahayanya mengorek telinga dengan cotton bud? Simak penjelasannya berikut ini yang dimaksud sudah dilansir dari berubah-ubah sumber.

Pengertian cotton bud

Cotton bud adalah alat kecil berbentuk batang ramping yang dimaksud ujungnya dibalut kapas. Biasanya terbuat dari plastik atau kayu, cotton bud dirancang untuk beraneka keperluan seperti membersihkan bagian tubuh tertentu (terutama telinga), merapikan riasan, hingga keperluan medis.

Namun, meskipun banyak penduduk menggunakannya untuk membersihkan telinga, sebenarnya cotton bud tidak disarankan untuk dimasukkan ke pada liang telinga sebab mampu menyebabkan risiko kesehatan.

Risiko mengorek telinga dengan menggunakan cotton bud

Seperti yang mana telah terjadi dijelaskan sebelumnya, menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga justru dapat memacu kotoran masuk lebih lanjut di ke saluran telinga. Kebiasaan ini berisiko memunculkan bermacam gangguan pada telinga. Merujuk informasi dari web Siloam Hospitals, berikut beberapa dampak yang mana mungkin saja terjadi:

1. Penurunan daya dengar

Alih-alih menghasilkan telinga bersih, pemanfaatan cotton bud dapat menyebabkan kotoran (serumen) menumpuk di bagian di telinga, yang dimaksud dikenal sebagai serumen prop. Kondisi ini mampu memunculkan tekanan, rasa tidaklah nyaman, hingga kelainan pendengaran sementara.

2. Pecahnya gendang telinga

Mengorek telinga terlalu di atau terlalu keras juga dapat menyebabkan gendang telinga robek. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri hebat kemudian keluarnya cairan bening dari telinga.

Meski di berbagai tindakan hukum gendang telinga dapat pulih dengan sendirinya, langkah-langkah penyembuhannya bisa jadi memakan waktu cukup lama. Pada keadaan yang dimaksud tambahan parah, kerusakan ini bahkan sanggup menyebabkan kelainan pendengaran permanen atau tuli konduktif.

3. Kotoran telinga memacu ke dalam

Alih-alih membersihkan, cotton bud justru kerap menggalakkan kotoran (serumen) masuk lebih besar pada ke saluran telinga, yang dapat menyebabkan sumbatan.

4. Iritasi dan juga luka pada saluran telinga

Batang cotton bud yang keras atau aksi tangan yang mana bukan hati-hati bisa jadi melukai dinding saluran telinga, menyebabkan iritasi bahkan infeksi.

5. Tuli konduktif

Jika muncul kehancuran penting seperti pecah gendang telinga atau sumbatan total oleh serumen, seseorang dapat mengalami tuli konduktif, yaitu hilangnya pendengaran oleh sebab itu gangguan mental penghantaran suara.

Cara membersihkan telinga secara aman

Jika kotoran telinga telah terlalu berbagai hingga mengganggu pendengaran, ada dua metode pembersihan yang mana aman juga direkomendasikan, yaitu dengan obat tetes telinga serta konsultasi ke dokter spesialis THT. Berikut penjelasannya:

1. Menggunakan obat tetes telinga

Langkah awal yang dimaksud dapat diwujudkan pada rumah adalah meneteskan obat khusus ke pada telinga. Penyelesaian tetes yang mana mengandung hidrogen peroksida berfungsi untuk melunakkan kotoran (serumen), sehingga kotoran lebih lanjut enteng meninggalkan secara alami dari liang telinga.

Selain itu, kamu juga sanggup memanfaatkan substansi alami seperti minyak zaitun atau baby oil untuk membantu melembekkan serumen. Namun, wajib diingat bahwa rute ini biasanya memakan waktu lebih tinggi lama dibandingkan pengaplikasian obat tetes medis. Setelah kotoran mulai terlihat dalam bagian luar telinga, cukup bersihkan dengan tisu atau kain bersih tanpa diperlukan mendorongnya kembali ke dalam.

2. Periksa ke dokter THT

Jika pemakaian obat tetes tak efektif atau muncul keluhan seperti telinga terasa penuh, berdenging, atau pendengaran mulai menurun, sebaiknya segera periksa ke dokter THT.

Dokter akan melakukan tindakan pembersihan menggunakan alat khusus, salah satunya dengan teknik suction atau penyedotan lembut yang dimaksud aman untuk mengangkat serumen.Konsultasi segera dengan dokter sangat disarankan agar penanganan-nya tepat lalu tiada memunculkan komplikasi.

Artikel ini disadur dari Jangan asal mengorek! Ini risiko penggunaan cotton bud untuk telinga

Related Articles

Back to top button