Olahraga

Jonatan Christie tetap bidik Olimpiade 2028 walaupun meninggalkan dari Pelatnas

Ibukota Indonesia – Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie menegaskan permanen membidik Olimpiade Los Angeles 2028 meskipun memutuskan untuk tidaklah lagi berlatih dalam Pelatnas PBSI Cipayung.

“Masih ada api pada diri saya untuk terus berprestasi. Target ke Olimpiade Los Angeles 2028 itu masih ada, kemudian tidaklah ada sedikit pun niat untuk bersantai di luar pelatnas,” ujar Jonatan pada konferensi pers pada Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, keinginan utamanya ketika ini adalah fleksibilitas di menjalani latihan, sesuatu yang digunakan sulit diperoleh pada sistem pelatnas yang dimaksud terjadwal ketat.

“Yang saya butuhkan sebenarnya belaka lebih besar fleksibel, baik dari jam maupun tempat latihan. Bukan berarti saya akan lebih besar santai, justru saya ingin bisa jadi memanajemen semuanya dengan lebih banyak baik,” kata peraih emas Asian Games 2018 itu.

Jonatan mengumumkan keputusannya juga dipengaruhi keinginan untuk memberi ruang lebih lanjut besar terhadap generasi penerus. Ia berharap dengan pergi dari dari Pelatnas, kesempatan tampil dalam kompetisi besar bisa jadi lebih besar terbuka bagi pemain muda.

“Mungkin ketika saya masih ke sini, hanya saja delapan khalayak yang berangkat. Tapi kalau saya bukan ada, sanggup jadi 10. Itu artinya ada tambahan pengalaman berlaga yang tersebut bisa saja didapat penggawa muda,” katanya.

Meski tak lagi menjadi bagian dari pelatnas, Jonatan menegaskan komitmennya untuk permanen membela grup nasional apabila dibutuhkan di turnamen beregu seperti Piala Thomas atau Piala Sudirman.

“Ketika saya dibutuhkan oleh tim Indonesia, saya akan dengan senang hati memberikan 100 persen kemampuan saya untuk pertandingan apa pun,” ujar Jonatan.

Selain Jojo, tunggal putra Nusantara lainnya Chico Suasana Dwi Wardoyo juga menciptakan tindakan yang digunakan sama.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat menyatakan langkah Jojo dan juga Chico tidak merupakan bentuk perpisahan antara PBSI lalu kedua pemain, melainkan sebuah langkah kolaboratif yang mana sejalan dengan upaya perubahan sistem pembinaan atlet nasional.

"Ini tidak perpisahan. Ini adalah bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan ke negara-negara besar lalu pada masa kini Nusantara juga sedang melakukan aksi menuju sistem pembinaan yang tambahan adaptif lalu fleksibel," kata Taufik.

PBSI, kata dia, tetap memberikan dukungan kemudian koordinasi teknis untuk Jonatan dan juga Chico, yang dimaksud akan terus menguatkan kelompok nasional ke turnamen internasional resmi.

Artikel ini disadur dari Jonatan Christie tetap bidik Olimpiade 2028 meski keluar dari Pelatnas

Related Articles

Back to top button