Mengenal mata kedutan: Hal ini penjelasan medis dan juga jenis-jenisnya

Ibukota Indonesia – Mata yang berkedut umumnya disebabkan oleh kontraksi otot pada sekitar area mata yang mana muncul secara berulang lalu ke luar kendali. Fenomena ini kerap dikaitkan dengan berubah-ubah mitos, seperti pertanda akan dibicarakan orang, mengalami kejadian buruk, atau justru mendapat kabar baik seperti jodoh atau rezeki.
Namun secara medis, kedutan pada mata baik sebelah kiri maupun kanan merupakan kondisi yang tersebut dikenal sebagai blefarospasme. Gangguan ini terbentuk akibat pergerakan tak sadar pada otot kelopak mata juga bisa saja berlangsung selama beberapa detik, menit, bahkan berulang kali pada sehari. Kondisi ini bisa saja cukup mengganggu kenyamanan kemudian aktivitas harian jikalau dibiarkan.
Lantas, apa sebenarnya yang digunakan dimaksud dengan kedutan mata dan juga apa belaka jenisnya? Berikut penjelasannya berdasarkan informasi dari bermacam sumber.
Apa itu mata kedutan?
Dalam dunia medis, mata kedutan dikenal dengan istilah tic palpebra. Kondisi ini berlangsung akibat pergerakan berulang pada kelopak mata bagian melawan yang berlangsung di waktu singkat.
Kedutan ini umumnya dipicu oleh ketegangan pada saraf kelopak mata. Meski tak menyebabkan rasa sakit, baik pada mata kanan maupun kiri, kedutan dapat terjadi hingga 15–20 kali pada satu menit.
Frekuensi yang mana cukup membesar ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta mengganggu aktivitas harian, dan juga menciptakan sebagian penduduk merasa khawatir. Biasanya, kedutan hanya sekali muncul pada salah satu sisi mata saja.
Jenis – jenis mata kedutan
1. Blefarospasme esensial jinak
Kondisi kedutan mata yang digunakan berlangsung tanpa kontrol lalu mempengaruhi kedua mata, biasanya muncul pada usia 50 hingga 70 tahun. Mata akan banyak berkedut tanpa henti, juga keadaan ini lebih banyak kerap dialami oleh wanita daripada pria.
Jika tidaklah segera ditangani, blefarospasme esensial jinak dapat menyebabkan penglihatan kabur kemudian semakin parah seiring berjalan-nya waktu, bahkan bisa jadi meluas hingga ke bagian wajah.
2. Kedutan minor
Kedutan mata minor biasanya berjalan akibat iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu selaput yang dimaksud melapisi mata. Meskipun kedutan ini berjalan secara rutin pada kelopak mata, kondisi ini cenderung berhenti dengan sendirinya tanpa menyebabkan bahaya.
3. Hemifacial spasm
Kondisi ini lebih tinggi jarang terjadi, namun dapat berbahaya. Hemifacial spasm menyebabkan otot pada sekitar kelopak mata kemudian mulut melakukan pergerakan berulang kali, menekan saraf wajah.
Kedutan belaka terbentuk pada satu sisi wajah dan juga dapat berisiko menekan pembuluh darah juga saraf yang mana ada di area tersebut, yang mana dapat menyebabkan gangguan yang dimaksud lebih banyak serius.
Artikel ini disadur dari Mengenal mata kedutan: Ini penjelasan medis dan jenis-jenisnya