Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Kesempatan Ekspor

JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) mengikutsertakan mitra binaannya pada pameran bergengsi International Furniture Expo (IFEX) 2025. IFEX merupakan pameran mebel serta kerajinan terbesar di area Indonesia yang tersebut di tempat dalamnya menampilkan desain furnitur elegan lalu ramah lingkungan. Pameran yang digunakan dilakukan pada 6-9 Maret 2025 yang disebutkan dihadiri oleh oleh empat mitra binaan Bank Jatim.
Mereka berasal dari berbagai area di dalam Jatim seperti Sidoarjo, Situbondo, hingga Malang. Adapun nama – nama mitra binaan Bank Jatim yang mengikuti IFEX 2025 yaitu CV Delta Raya, CV Pilar Factory, PT Siklus Karya Global (Robries), kemudian PT Kriya Alam Indonesia.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, partisipan IFEX tak semata-mata berasal dari Indonesia saja, tapi juga dari negara-negara lain seperti Taiwan, China, Belgia, Singapura, Malaysia, Turki, lalu masih sejumlah lagi. Menurutnya, keikutsertaan Bank Jatim pada IFEX 2025 ini tentu dapat membuka potensi di perluasan industri pengguna binaan hingga bursa global.
“Selain itu, juga bisa saja menjadi stimulus bagi IKM (Industri Kecil Menengah) maupun perusahaan yang mana berkegiatan ekspor di dalam Jatim untuk dapat menggunakan barang dan juga layanan Bank Jatim,” katanya, Mulai Pekan (17/3/2025).
Busrul menegaskan, perseroan sebagai bank milik publik Jatim terus berazam untuk membantu mengatasi permasalahan yang mana dihadapi oleh pengguna binaan Bank Jatim. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan. “Kami sangat memperkuat IKM di mengembangkan usahanya,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan, pameran seperti IFEX ini berperan penting di menyokong pertumbuhan bidang furnitur nasional. Pameran internasional yang dimaksud menjadi jaringan utama untuk pemasaran ekspor, ekspansi bisnis, juga perubahan teknologi, juga meningkatkan kekuatan reputasi Indonesia sebagai pusat manufaktur furnitur terkemuka.
”Sebagai kompetisi bertemunya pelaku bidang dengan pembeli internasional, IFEX menjadi wadah tepat untuk membuka jalan kemitraan dagang dan juga kesempatan pembangunan ekonomi bagi pelaku industri,” terangnya.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel lalu Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menambahkan, sektor mebel lalu kerajinan adalah bidang yang digunakan sangat strategis. Selain sebagai bidang padat karya, bidang ini juga merupakan lapangan usaha berbasis kreatif yang digunakan mampu bertahan lama.
“Tahun ini, tercatat ada 14.507 pengunjung atau naik jika dibandingkan dengan 13.000 pengunjung pada 2024. Pengunjung mayoritas berasal dari Eropa,” katanya.