Negosiasi intensif sedang berlangsung untuk bebaskan sandera Daerah Gaza

Yerusalem/Istanbul – Akibat tekanan rakyat yang dimaksud meningkat, pemimpin otoritas negara Israel Benjamin Netanyahu pada Hari Senin (14/4) menyatakan berada dalam menyelenggarakan “pembicaraan intensif” guna mengamankan pembebasan para sandera di dalam Jalur Gaza.
Publik menekan Netanyahu menyusul keputusannya membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan juga melanjutkan kembali perang, menurut pernyataan dari kantornya yang diambil surat kabar Maariv.
Selain itu, pernyataan yang disebutkan mencuat tak lama pasca gerakan Hamas mengumumkan bahwa pihaknya sedang mengkaji proposal baru terkait gencatan senjata kemudian pertukaran tahanan yang tersebut diajukan oleh para mediator.
Mesir, Qatar, kemudian Amerika Serikat sebelumnya telah lama menengahi kesepakatan gencatan senjata bertahap antara tanah Israel juga gerakan Hamas pada Januari. Namun, sebagaimana dicatat Maariv, negara Israel melanggar kesepakatan yang disebutkan dengan kembali melancarkan peperangan secara sepihak pada bulan Maret.
Kantor Netanyahu menyebutkan bahwa ia telah lama melakukan pembicaraan dengan ibu dari tiga sandera — Tamir Nimrodi, Avinatan Or, dan juga Eitan Horn — serta menjelaskan upaya-upaya yang digunakan diwujudkan untuk memulangkan mereka, sekaligus meyakinkan adanya tahapan negosiasi.
Netanyahu berjanji akan mengupayakan pemulangan semua sandera “baik di keadaan hidup maupun wafat,” menurut pernyataan resmi tersebut.
Pernyataan itu disampaikan di sedang lonjakan tekanan publik, di dalam mana ribuan tentara cadangan kemudian warga sipil dari beragam sektor telah terjadi bergabung pada kampanye petisi selama 48 jam terakhir, mendesak pemerintah agar memprioritaskan pembebasan para sandera, meskipun harus menghentikan perang.
Israel memperkirakan ada 59 sandera yang masih berada di dalam Gaza, dengan 24 ke antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih banyak dari 9.500 warga Palestina ditahan pada penjara-penjara Israel, menghadapi penyiksaan, kelaparan, lalu pengabaian medis yang dimaksud sudah pernah menyebabkan berbagai kematian, menurut laporan media juga lembaga hak asasi manusia dari Palestina maupun Israel.
Hamas pada Hari Senin menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengkaji proposal mediator terkait gencatan senjata juga pertukaran tahanan, kemudian mengumumkan bahwa kepemimpinan mereka itu menanggapinya “dengan tanggung jawab nasional yang digunakan tinggi” dan juga akan memberikan jawaban resmi setelahnya konsultasi internal.
Hamas menegaskan kembali bahwa setiap kesepakatan harus mencakup gencatan senjata permanen, pengunduran penuh pasukan negara Israel dari Gaza, pertukaran tahanan yang digunakan nyata, rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang, dan juga pengakhiran blokade terhadap rakyat Palestina.
Sejak agresi militer tanah Israel dimulai pada Oktober 2023, hampir 51.000 warga Palestina — mayoritas perempuan lalu anak-anak — sudah tewas dalam Wilayah Gaza di serangan brutal yang tersebut terus berlangsung.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu lalu mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, menghadapi tuduhan kejahatan konflik juga kejahatan terhadap kemanusiaan ke Gaza.
Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida dalam Mahkamah Internasional (ICJ) melawan serangan militernya dalam wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari Negosiasi intensif sedang berlangsung untuk bebaskan sandera Gaza