Otomotif

PABSI bersyukur dapat anggaran pelatnas dari Kemenpora

Ibukota Indonesia – Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) bersyukur mendapatkan anggaran pelatihan nasional dari Kementerian Pemuda kemudian Olahraga (Kemenpora).

"Memang yang PB PABSI ajukan sesuai keinginan saja. Dapat sebesar itu sudah ada kami syukuri dikarenakan pelatnas PB PABSI dapat berjalan sampai dengan 31 Desember 2025," kata Sekjen PB PABSI Djoko Pramono terhadap ANTARA di DKI Jakarta pada Rabu.

Kemenpora memberikan anggaran pemusatan latihan jangka panjang yang mana tak terputus terhadap 13 cabang yang digunakan lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024, kecuali sepak bola.

PB PABSI yang mendapatkan satu medali emas Olimpiade Paris 2024 lewat Rizki Juniansyah tahun ini diguyur anggaran sebesar Rp15,9 miliar, yang berselisih cukup besar apabila dibandingkan dengan anggaran panjat tebing yang mana juga mempersembahkan emas Olimpiade 2024, yang mendapatkan Rp24,9 miliar.

Dari anggaran Kemenpora sebesar Rp420,2 milia, sepak bola menerima hampir sepertiganya sebsar Rp199,780 miliar.

Bulu tangkis mendapatkan Rp37,6 miliar, panahan Rp20,3 miliar, atletik Rp19,9 miliar, dayung Rp19,2 miliar, menembak Rp18 miliar, balap kendaraan beroda dua Rp13,4 miliar, judo Rp10,6 miliar, renang Rp9,8 miliar, surfing Rp8,9 miliar, juga senam Rp8,8 miliar.

Angkat besi bermetamorfosis menjadi salah satu lumbung medali Olimpiade untuk Indonesia.

Pada Olimpiade 2000, Raema Lisa Rumbewas mempersembahkan medali perak, sedangkan Sri Indriyani kemudian Winarni mendulang medali perunggu.

Pada Olimpiade 2004, Raema kembali mempersembahkan satu medali perak. Empat tahun setelahnya pada Olimpiade Beijing 2008, tiga medali perunggu dipersembahkan oleh Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan juga Raema.

Pada Olimpiade London 2012, dua medali perak dipersembahkan oleh Triyatno juga Citra Febriyanti, ditambah satu medali perunggu dari Eko.

Lalu pada Olimpiade Rio 2016, Eko juga Sri Wahyuni Agustiani mempersembahkan dua medali perak. Eko juga mendapatkan perak dari Olimpiade London 2020, sedangkan Lalu Rahmat Erwin Abdullah lalu Windy Cantika Aisah mempersembahkan medali perunggu.

Djoko Pramono mengemukakan atlet akan mengikuti event-event internasional sesuai keinginan kemudian penyesuaian anggaran, seperti berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya.

"Seperti biasanya kami pilih (event internasional) yang mana wajib saja," kata Djoko.

PB PABSI berjanji terus menjalankan pelatnas demi mempertahankan emas pada Olimpiade 2028.

Artikel ini disadur dari PABSI bersyukur dapat anggaran pelatnas dari Kemenpora

Related Articles

Back to top button