Persib Bandung di Tengah Dinamika: Perpisahan, Harapan, dan Isyarat Masa Depan

Persib Bandung di Tengah Dinamika: Perpisahan, Harapan, dan Isyarat Masa Depan
Bandung, 25 Mei 2025 — Persib Bandung tengah berada di titik penting dalam sejarah perjalanan klub. Di balik sorak-sorai kemenangan dua musim beruntun, terselip kabar perpisahan emosional, pandangan tajam soal pembinaan pemain muda, dan sinyal kedatangan pemain baru. Dari pelatih kepala Bojan Hodak hingga kiper utama Kevin Mendoza, dinamika tim Maung Bandung terus menjadi sorotan.
Bojan Hodak: Pendidikan Formal Tak Menjamin Lahirnya Bintang Lapangan
Pelatih kepala Persib Bandung, Bojan Hodak, kembali menegaskan pendiriannya bahwa pendidikan formal bukan tolok ukur utama dalam mencetak pemain hebat. Menurut pelatih asal Kroasia itu, yang paling menentukan adalah sistem akademi, kualitas pelatihan harian, serta fasilitas yang mendukung perkembangan pemain muda.
“Pendidikan di sini bukan soal sekolah atau gelar, tapi soal pendidikan sepak bola – dan itu datang dari akademi,” tegas Hodak. Ia mencontohkan sistem Eropa, di mana kompetisi utama tetap dijaga kualitasnya dengan kehadiran pemain asing, sementara divisi bawah menjadi wadah utama pengembangan talenta lokal.
Luiginho Pasos Pamit Setelah Lima Musim Penuh Kenangan
Sementara itu, pelatih kiper Persib Bandung, Luiginho Pasos, mengumumkan pengunduran dirinya setelah lima tahun berjuang bersama Maung Bandung. Pelatih asal Brasil ini menjadi salah satu sosok kunci di balik kokohnya lini terakhir Persib selama beberapa musim terakhir.
“Dalam lima tahun terakhir, saya hidup dengan gairah, dedikasi, dan rasa memiliki yang kuat. Kini semuanya telah berubah. Saya pergi dengan penuh rasa bangga dan syukur,” tulis Pasos melalui akun Instagram pribadinya.
Kedatangan Pasos ke Persib pada tahun 2020 dari Borneo FC membawa harapan besar. Ia dikenal sebagai pelatih kiper bertangan dingin yang telah melahirkan kiper-kiper top seperti Nadeo Argawinata, Muhammad Ridho, dan Gianluca Pandeynuwu.
Kevin Mendoza Menyusul: Ucapkan Salam Perpisahan untuk Maung Bandung
Tak hanya Pasos, Kevin Ray Mendoza, kiper utama Persib Bandung, juga menyampaikan perpisahan yang penuh emosional. Dalam unggahan media sosialnya, Mendoza mengungkapkan bahwa sesi latihan pagi 23 Mei adalah yang terakhir baginya.
“Ini adalah pengalaman terbaik dalam karier sepak bola saya. Memenangkan gelar juara dua musim berturut-turut bersama klub dan suporter yang luar biasa seperti Bobotoh adalah impian yang menjadi kenyataan,” ungkap Mendoza.
Meski sempat berharap untuk bertahan lebih lama, sang penjaga gawang asal Filipina itu akhirnya memutuskan untuk membuka lembaran baru dalam kariernya. Pertandingan sore ini melawan Persis Solo akan menjadi momen terakhirnya mengenakan jersey Persib Bandung.
Persaingan Pelatih Terbaik: Bojan Hodak vs Ong Kim Swee
Pertarungan Persib Bandung vs Persis Solo bukan hanya tentang laga pamungkas musim ini. Lebih dari itu, ini adalah duel antara dua kandidat pelatih terbaik Liga 1 musim 2024/2025: Bojan Hodak dan Ong Kim Swee.
Keduanya masuk dalam nominasi yang dirilis PT LIB bersama empat pelatih lainnya, termasuk Bernardo Tavares dan Alfredo Vera. Hodak sendiri menyatakan bahwa ia tak memikirkan gelar individu. Fokus utamanya adalah mengunci tiga poin sebagai pelengkap kesuksesan Persib musim ini.
“Saya sudah lama mengenal Ong Kim Swee. Dia pelatih hebat, dan saya menghormati perjuangannya bersama Persis Solo. Tapi ini bukan soal duel pelatih, ini soal kemenangan untuk tim,” ujarnya.
Isyarat Transfer: Gian Carlo Galifuoco Kodekan Kepindahan ke Persib?
Di tengah kabar perpisahan, muncul sinyal kedatangan pemain baru. Adalah Gian Carlo Galifuoco, bek asal Australia yang saat ini memperkuat Kuala Lumpur City FC. Unggahan Instagram-nya yang memperlihatkan momen hangat bersama Bojan Hodak – mantan pelatihnya di KL City – memicu spekulasi kuat di kalangan Bobotoh.
Galifuoco, yang memiliki 30 penampilan musim ini dan kontrak hingga Desember 2025, disebut-sebut menjadi calon kuat pengganti Nick Kuipers yang juga telah resmi berpamitan setelah enam tahun membela Maung Bandung.
Tak heran jika kabar ini memicu antusiasme. Pasalnya, Hodak dan Galifuoco pernah mengantarkan KL City menembus tiga final besar, termasuk juara Piala Malaysia. Kombinasi keduanya dianggap bisa membawa stabilitas baru bagi lini belakang Persib.
Penutup: Persib di Persimpangan Emosional dan Profesional
Musim ini menjadi penanda betapa Persib Bandung bukan sekadar tim sepak bola, melainkan keluarga besar yang terus bergerak dengan dinamikanya. Di satu sisi, perpisahan Pasos dan Mendoza menyisakan haru, namun di sisi lain muncul harapan akan masa depan cerah bersama figur-figur baru yang akan datang.
Dan di tengah semuanya, Bojan Hodak tetap berdiri kokoh sebagai arsitek revolusi Maung Bandung. Fokus, profesional, dan penuh keyakinan bahwa masa depan Persib akan tetap bersinar di bawah fondasi pembinaan yang kuat dan semangat pantang menyerah.