Sejarah Timnas Indonesia U-17 ke Piala Global U-17 Tampar Malaya

Sebuah ironi pedih bagi sepak bola Malaya . Dulu, Negeri Jiran dengan bangga mengklaim diri lebih banyak maju dari Indonesia. Namun, pada saat ini kenyataan pahit menghantam, Malaya tertinggal jarak jauh pada peta perkembangan sepak bola Asia Tenggara.
Ini tak lepas dari catatan bersejarah yang diukir Timnas Indonesia U-17 di dalam Piala Asia U-17. Bukan hanya sekali lolos ke perempat final, tapi juga mengamankan tempat di tempat Piala Global U-17 2025 di dalam Qatar.
Ini pertama kalinya di sejarah sepak bola nasional, Timnas Indonesia U-17 lolos melalui jalur kualifikasi. Kini, harapan membumbung tinggi untuk mengakhiri fase grup dengan kemenangan melawan negara Afghanistan lalu mengamankan tempat pada delapan besar Asia.
Keberhasilan ini menjadi pengingat menyakitkan sekaligus bukti nyata perubahan sepak bola Indonesia berada di area trek yang tersebut benar. Sebuah kebangkitan luar biasa dari negara yang digunakan sempat dibekukan FIFA kurang dari satu dekade lalu.
Mantan pembimbing Timnas U-19 Malaysia, Bojan Hodak, yang tersebut sekarang menukangi klub raksasa Indonesia, Persib Bandung, tak ragu menunjuk Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebagai motor utama kebangkitan sepak bola Indonesia.
“Banyak hal mulai berubah berkat dorongan Erick. Ia mengubah cara pengelolaan sepak bola di dalam PSSI. Ia adalah pemimpin yang dimaksud ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia lalu sepak bolanya,” ujar Hodak dikutipkan dari New Straits Times, Rabu (9/4/2025).
“Ia adalah pemimpin urusan politik lalu pelaku bisnis yang berinvestasi pada olahraga dalam negara ini. Ia telah lama melibatkan sejumlah investor, sponsor, lalu orang-orang yang digunakan dapat membantu sepak bola Indonesia. Mereka sudah pernah merestrukturisasi pengembangan sepak bola mereka, dan juga hasilnya mulai terlihat,” lanjutnya.
Hodak bahkan mengamati peluang besar bagi Timnas senior Indonesia. “Tim senior merek juga tampil baik di area kualifikasi Piala Dunia. Saya bukan meninjau alasan mengapa kelompok Indonesia tiada dapat terus lolos dan juga berkompetisi di tempat Piala Dunia.”
Reformasi Radikal Pasca Sanksi FIFA