Stadion GBLA Rusak Usai Pertandingan Penutup – Persib Bandung vs Persis Solo | Line Up dan Kick Off BRI Liga 1 2024/25

Minggu pagi yang seharusnya menjadi momen penuh kebanggaan bagi bobotoh Persib berubah menjadi catatan kelam. Alih-alih merayakan dengan tertib dan penuh cinta, oknum pendukung justru merusak fasilitas Stadion GBLA secara brutal.
Inu GBLA, seorang tokoh yang kerap memberikan edukasi kepada bobotoh, merekam langsung kondisi memprihatinkan stadion usai pesta juara. Dalam vlog-nya, ia mengungkapkan rasa sedih dan kecewanya. “Istilahnya dipusti-pusti lapangan GBLA dirusak. Ya Allah… lain kieu nyaah ka Persib mah,” ujarnya dengan nada getir.
Gerbang Jebol, Rumput Dicabut, Gawang Rusak
Saat mengecek kondisi stadion, terlihat sejumlah kerusakan parah:
-
Gerbang biru jebol dan miring, padahal gerbang ini terbuat dari besi berat.
-
Mesin parkir elektronik rusak total, tak bisa digunakan lagi.
-
Rumput lapangan dicabuti oleh suporter yang turun ke tengah lapangan.
-
Jaring dan tiang gawang rusak, bahkan ada bagian LED stadion yang terlepas.
“Eta mah lain nyaah ka Persib. Eta mah ego,” tegas Inu, menyindir keras oknum yang mengaku cinta klub tapi tak paham arti menjaga fasilitas bersama.
Sampah Berserakan, DLHK Belum Tanggap
Selain kerusakan fisik, kondisi lingkungan sekitar GBLA juga memprihatinkan. Sampah berserakan di berbagai sudut, dan hingga pagi hari belum ada tindakan dari Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkannya.
Ironisnya, GBLA ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah Piala Presiden mendatang oleh Maruarar Sirait dan Menteri BUMN Erick Thohir. Namun, kondisi stadion yang rusak parah justru menjadi tamparan keras bagi semua pihak.
Dewasa dalam Mencintai Klub: Belajar dari Liga Eropa
Inu juga membandingkan perilaku bobotoh dengan suporter di liga-liga besar seperti Bundesliga Jerman. Di sana, kecintaan terhadap klub diwujudkan lewat aksi menjaga stadion, bukan merusaknya.
“Kalau sampai ada korban jiwa, Liga Indonesia bisa dibekukan lagi. Banyak orang hidup dari sepak bola,” tambahnya. Ia mengingatkan pentingnya kedewasaan dalam merayakan kemenangan agar tak membawa kerugian lebih besar.
Tapi Masih Ada Harapan: Komunitas Bersih-Bersih GBLA
Di tengah kekacauan, harapan itu masih ada. Beberapa komunitas bobotoh turun tangan untuk membersihkan GBLA dari sisa-sisa kerusakan dan sampah. Tanpa banyak bicara, mereka bergerak nyata. Aksi ini patut dicontoh dan diapresiasi.
“Mereka ini yang benar-benar mencintai klub dengan tulus. Bukan hanya fanatik di bibir, tapi juga dalam tindakan,” ujar Inu.
Penutup: Mencintai Bukan Merusak
Kecintaan pada Persib seharusnya tercermin dari sikap menjaga, bukan menghancurkan. Stadion GBLA adalah rumah bersama, ikon kebanggaan Jawa Barat yang harus dijaga. Jangan biarkan oknum merusak citra bobotoh sejati