Otomotif

Trump Bangun Cadangan Bitcoin, Indonesia Tertarik Ikuti Jejak AS?

JAKARTA – otoritas Amerika Serikat (AS) di dalam bawah Presiden Donald Trump memperkenalkan Bitcoin Reserve dan juga US Digital Asset Stockpile. Hal itu menandai pembaharuan besar di kebijakan kripto global dan juga menjadi sinyal kuat bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia untuk mempertimbangkan strategi serupa.

“Jika negara sebesar Negeri Paman Sam mulai merancang cadangan Bitcoin, maka ini mampu menjadi tren global. Negara lain, termasuk Indonesia, perlu mempertimbangkan langkah strategis sejenis agar tiada tertinggal pada perkembangan perekonomian digital,” ujar pimpinan Indodax Oscar Darmawan pada pernyataannya, Hari Senin (17/3/2025).

Menurut beliau kebijakan ini menunjukkan pengakuan Amerika Serikat terhadap bitcoin sebagai aset strategis. Tidak hanya saja itu, kebijakan ini juga menarik perhatian oleh sebab itu Amerika Serikat tak hanya sekali menyimpan bitcoin dan juga ethereum, tetapi juga memasukkan XRP serta solana ke di daftar aset digital strategis.

Lebih lanjut, tindakan ini mampu jadi bagian dari dinamika urusan politik dan juga strategi kegiatan ekonomi Negeri Paman Sam pada menghadapi dominasi aset digital secara global. Strategi cadangan bitcoin Amerika Serikat tidak ada hanya saja bertujuan untuk diversifikasi aset tetapi juga menghurangi tekanan jualan dari institusi pemerintah.

“Jika bitcoin dimasukkan pada cadangan strategis suatu negara, maka aset yang dimaksud kemungkinan besar tiada akan dijual di jangka pendek, yang dimaksud dapat berdampak pada kestabilan nilai bitcoin di tempat pasar,” jelasnya.

Di Indonesia, regulasi aset kripto masih menghadapi tantangan. Meskipun sudah diatur dalam bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keterlibatan Bank Indonesia (BI) di aspek strategis seperti cadangan devisa belum terlihat.

“Perlu ada keselarasan antara lembaga terkait agar regulasi kripto di dalam Indonesia bukan stagnan. Kita dulu yang tersebut paling progresif di regulasi aset kripto di dalam Asia Tenggara, tetapi sekarang mulai tertinggal,” tambah Oscar.

Selain itu, adopsi bitcoin oleh negara bisa jadi memunculkan tantangan baru bagi konsep desentralisasi yang digunakan selama ini menjadi nilai utama kripto. Sebab, semakin sejumlah negara yang dimaksud mengakumulasi Bitcoin, semakin besar pula peluang kontrol institusional terhadap aset ini. Dalam konteks global, semakin banyaknya negara yang mana mengakui bitcoin sebagai aset strategis dapat menyokong pembaharuan kebijakan di tempat berbagai negara.

Related Articles

Back to top button