Kesehatan

Virus flu burung: penyebab, gejala, juga cara mengatasinya

Ibukota – Flu burung (avian influenza) merupakan penyakit menular yang digunakan disebabkan oleh virus influenza tipe A, khususnya subtipe H5N1. Penyakit ini umumnya menyerang unggas, baik liar maupun ternak. Meskipun demikian, flu burung juga dapat menular ke manusia melalui kontak segera dengan unggas yang dimaksud terinfeksi atau lingkungan yang dimaksud terkontaminasi.

Penyebaran virus ini dapat memunculkan dampak serius, baik terhadap kesegaran manusia maupun sektor peternakan. Untuk itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan juga cara mengatasi flu burung guna menghindari penyebarannya lebih tinggi lanjut.

Penyebab dan juga penularan

Virus flu burung dapat menyebar melalui air liur, lendir, kemudian kotoran unggas yang mana terinfeksi. Individu dapat tertular jikalau tidaklah sengaja menghirup percikan cairan tubuh atau kotoran unggas yang dimaksud terinfeksi, atau menyentuh mata, hidung, atau mulut setelahnya kontak dengan unggas atau lingkungan yang mana terkontaminasi.

Risiko penularan lebih banyak lebih tinggi bagi merek yang dimaksud bekerja sebagai peternak, penjagal unggas, atau tenaga medis yang digunakan merawat pasien flu burung. Oleh oleh sebab itu itu, kewaspadaan lalu langkah pencegahan yang digunakan tepat sangat penting untuk menghurangi kemungkinan terjadinya infeksi.

Gejala klinis

Gejala flu burung pada manusia dapat muncul 2–5 hari setelahnya terpapar virus lalu bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Ciri umum meliputi:

– Demam tinggi

– Batuk

– Sakit tenggorokan

– Hidung berair atau tersumbat

– Sakit kepala

– Nyeri otot

– Kelelahan

– Sesak napas

Pada tindakan hukum yang mana lebih besar parah, dapat muncul gejala tambahan seperti muntah, diare, gusi berdarah, mimisan, nyeri dada, konjungtivitis (mata merah), hingga komplikasi serius seperti pneumonia, gagal napas, kejang, atau gangguan jiwa saraf.

Pengobatan juga pencegahan

Pengobatan flu burung biasanya melibatkan pemberian obat antivirus yang digunakan efektif apabila diberikan di 48 jam pertama pasca gejala muncul. Selain itu, pasien banyak kali diminta menjalani isolasi dalam rumah sakit untuk menjaga dari penularan tambahan lanjut.

Pencegahan flu burung dapat diwujudkan dengan langkah-langkah berikut:

– Menghindari kontak secara langsung dengan unggas yang tersebut sakit atau mati.

– Mencuci tangan secara teratur dengan sabun juga air mengalir, teristimewa pasca kontak dengan unggas atau lingkungan yang tersebut terkontaminasi.

– Memasak daging unggas hingga matang sempurna, dengan suhu internal mencapai 74°C untuk membunuh virus.

– Menghindari konsumsi telur atau daging unggas mentah atau setengah matang.

– Mengembangkan kewaspadaan dan juga pelatihan bagi tenaga keseimbangan dan juga peternak untuk deteksi dini dan juga penanganan yang dimaksud tepat.

Meskipun vaksin spesifik untuk H5N1 belum tersedia secara umum, vaksinasi flu musiman dapat membantu mengempiskan risiko infeksi bersamaan kemudian mutasi virus. Vaksinasi ini bukan cuma memberikan pengamanan terhadap flu musiman, tetapi juga dapat berkontribusi pada pengendalian penyebaran flu burung.

Penting bagi rakyat untuk terus waspada dan juga mengikuti protokol kebugaran yang mana berlaku guna menghindari penyebaran flu burung. Langkah-langkah pencegahan yang dimaksud tepat, seperti mempertahankan kebersihan kemudian menyavoid kontak dengan unggas yang mana terinfeksi, dapat mengempiskan risiko penularan.

Artikel ini disadur dari Virus flu burung: penyebab, gejala, dan cara mengatasinya

Related Articles

Back to top button